Jenis-jenis patah tulang selangka

Patah tulang selangka atau fraktur klavikula dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan lokasi, bentuk, dan tingkat keparahan patah. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis patah tulang selangka:

1. Berdasarkan Lokasi Patah

a. Patah Ujung Medial

  • Deskripsi: Patah pada ujung medial tulang selangka, yaitu bagian yang terhubung dengan sternum (tulang dada).
  • Ciri-ciri: Patah pada ujung ini sering melibatkan cedera pada sendi sternoklavikular, yang menghubungkan tulang selangka dengan tulang dada. Patah ini dapat menyebabkan nyeri yang hebat di bagian atas dada dan kesulitan dalam menggerakkan lengan.

b. Patah Ujung Lateral

  • Deskripsi: Patah pada ujung lateral tulang selangka, yaitu bagian yang terhubung dengan scapula (tulang belikat).
  • Ciri-ciri: Patah pada ujung lateral sering melibatkan sendi akromioklavikular, yang menghubungkan tulang selangka dengan acromion pada scapula. Cedera ini dapat menyebabkan deformitas pada bahu dan pembengkakan di area sendi akromioklavikular.

c. Patah Tengah (Diaphyseal)

  • Deskripsi: Patah yang terjadi di bagian tengah tulang selangka, jauh dari kedua ujungnya.
  • Ciri-ciri: Patah ini adalah jenis yang paling umum dan dapat terjadi pada satu atau lebih titik di sepanjang tulang selangka. Biasanya, patah ini melibatkan fraktur transversal, oblique, atau kominutif.

2. Berdasarkan Bentuk Patah

a. Patah Transversal

  • Deskripsi: Fraktur yang terjadi secara horizontal, membagi tulang selangka menjadi dua bagian yang relatif lurus.
  • Ciri-ciri: Ini adalah bentuk fraktur yang umum dan biasanya memerlukan perawatan konservatif seperti penggunaan sling. Namun, dalam beberapa kasus, fraktur ini dapat melibatkan displacement (pergeseran) tulang.

b. Patah Oblique

  • Deskripsi: Fraktur dengan garis patah yang miring atau diagonal sepanjang tulang selangka.
  • Ciri-ciri: Fraktur ini dapat lebih sulit untuk disembuhkan dengan metode konservatif jika pergeseran tulang cukup signifikan. Pengobatan mungkin melibatkan pembedahan untuk memastikan penyembuhan yang tepat.

c. Patah Kominutif

  • Deskripsi: Fraktur yang menyebabkan tulang selangka pecah menjadi beberapa fragmen kecil.
  • Ciri-ciri: Ini adalah bentuk patah yang lebih serius dan sering kali memerlukan pembedahan untuk memperbaiki dan menstabilkan tulang menggunakan alat seperti piringan, sekrup, atau pin. Fraktur kominutif dapat menyebabkan rasa sakit yang intens dan pembengkakan yang luas.

3. Berdasarkan Tingkat Keparahan

a. Patah Tertutup (Non-Displaced)

  • Deskripsi: Patah di mana tulang tetap pada posisi alaminya dan tidak ada fragmen tulang yang menembus kulit.
  • Ciri-ciri: Fraktur ini mungkin tidak memerlukan pembedahan dan dapat diobati dengan penggunaan sling atau gips dan terapi fisik setelah fase awal penyembuhan.

b. Patah Terbuka (Displaced)

  • Deskripsi: Patah di mana fragmen tulang bergerak keluar dari posisi normalnya dan mungkin menembus kulit.
  • Ciri-ciri: Fraktur ini memerlukan penanganan medis segera dan sering kali memerlukan pembedahan untuk memperbaiki posisi tulang dan menghindari risiko infeksi.

4. Berdasarkan Komplikasi Terkait

a. Patah dengan Kerusakan Sendi

  • Deskripsi: Patah yang melibatkan atau menyebabkan kerusakan pada sendi di dekat tulang selangka, seperti sendi akromioklavikular atau sternoklavikular.
  • Ciri-ciri: Memerlukan evaluasi menyeluruh dan mungkin memerlukan pengobatan yang lebih kompleks untuk memastikan pemulihan yang optimal dan fungsi sendi yang baik.

b. Patah dengan Kerusakan Saraf atau Pembuluh Darah

  • Deskripsi: Patah yang menyebabkan kerusakan pada saraf atau pembuluh darah di area sekitar tulang selangka.
  • Ciri-ciri: Menyebabkan gejala tambahan seperti kesemutan, kelemahan, atau gangguan sirkulasi, memerlukan perawatan khusus untuk mengatasi komplikasi tersebut.