Risiko dari Terapi Chiropractic
Terapi chiropractic adalah salah satu metode pengobatan manual yang bertujuan untuk memperbaiki masalah pada sistem muskuloskeletal, terutama tulang belakang. Meski terapi ini efektif untuk mengatasi nyeri punggung, leher, dan meningkatkan postur tubuh, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani perawatan ini. Risiko ini bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan keterampilan chiropractor.
1. Nyeri atau Ketidaknyamanan Sementara
Penyesuaian tulang belakang atau manipulasi sendi dapat menyebabkan nyeri ringan atau ketidaknyamanan sementara di area yang dirawat. Biasanya, gejala ini hilang dalam 24 hingga 48 jam.
2. Cedera Otot atau Sendi
Pada beberapa kasus, terapi chiropractic dapat menyebabkan cedera seperti:
- Ketegangan otot.
- Cedera jaringan lunak.
- Pembengkakan sendi.
Risiko ini lebih besar jika prosedur dilakukan dengan terlalu agresif atau pada pasien dengan kondisi otot dan tulang yang lemah.
3. Hernia Diskus yang Memburuk
Bagi pasien dengan hernia diskus atau kondisi degeneratif pada tulang belakang, manipulasi tulang dapat memperburuk kondisi ini jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
4. Kompresi Saraf
Manipulasi tulang belakang yang tidak tepat dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf, sehingga menimbulkan gejala seperti nyeri, mati rasa, atau kelemahan di area yang terpengaruh.
5. Risiko Stroke
Meskipun jarang, penyesuaian pada tulang belakang leher (manipulasi servikal) dapat menyebabkan kerusakan pada arteri vertebral, yang berisiko memicu stroke. Risiko ini lebih tinggi pada pasien dengan riwayat penyakit pembuluh darah.
6. Fraktur Tulang
Pasien dengan kondisi seperti osteoporosis atau tulang yang rapuh memiliki risiko mengalami patah tulang jika prosedur dilakukan dengan tekanan berlebihan.
7. Efek Psikologis
Beberapa pasien melaporkan efek psikologis negatif, seperti kecemasan, setelah terapi yang tidak sesuai ekspektasi atau disertai ketidaknyamanan fisik.